Pidato Peresmian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Kota Batu Sangkar oleh Mr. Muhammad Yamin.

Parintangrintang: Bagi sebagian orang, khususnya para pemburu masa depan, dokumen lama berupa foto, naskah pidato, buku, jurnal, dan sejenisnya adalah benda yang tidak terlalu penting untuk ditelusuri, dibaca, diperhatikan, atau dipelajari. Sebaliknya, bagi para pencinta naskah kuno dan mereka yang belajar tentang masa lalu, semuanya adalah benda-benda yang menarik hati untuk ditemukan dan dipelajari.

Kemudahan akses dalam menemukan berbagai dokumen masa lalu, yang disediakan oleh teknologi informasi melalui berbagai mesin pencari, telah menarik banyak orang untuk mendalami dokumen-dokumen dan foto-foto yang tersebar di dunia maya. Saya sebagai penulis, menemukan kesenangan dalam berburu dokumen di dunia maya, terutama ketika akses ke berbagai perpustakaan terbuka tersedia. Saya menganggap ini sebagai tantangan menarik. Ketertarikan saya terhadap dokumen dan foto sangat erat kaitannya dengan hasrat literasi yang saya miliki.

Pada kesempatan ini, ketika Universitas Negeri Padang (UNP) merayakan ulang tahun yang ke-69, sebagai alumni yang pernah menuntut ilmu di sana ketika kampus ini masih bernama IKIP Padang (selama 6 tahun), saya merasa terdorong untuk berbagi dokumen dan cerita tentang peristiwa di balik berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Kota Batu Sangkar pada tanggal 23 Oktober 1954. Pidato Peresmian PTPG di Kota Batu Sangkar, yang menjadi tonggak berdirinya UNP, adalah sebuah dokumen yang layak untuk dibaca, dipikirkan, dan dikaji ketika UNP telah berkembang sebagai sebuah perguruan tinggi negeri yang berbadan hukum pada saat ini. Oh ya, tulisan ini dibuat juga sebagai bentuk kecintaan terhadap almamater, sehingga didalamnya terkandung beberapa saran yang mungkin saja layak untuk direnungkan.

Perlu diperhatikan bagaimana Mr. Muhammad Yamin menyampaikan pidato ini dengan semangat yang membara, serta visi besar tentang pendidikan di Indonesia pasca-kemerdekaan. Pidato ini menggarisbawahi tantangan dan tujuan pendidikan dalam memajukan bangsa Indonesia yang baru saja merdeka saat itu.

Selain itu, kita juga perlu mengingat bagaimana Mr. Muhammad Yamin memulai pidatonya dengan mengakui kewajiban kita semua untuk meningkatkan kualitas kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Beliau menekankan pentingnya pendidikan nasional sebagai bagian integral dari proklamasi kemerdekaan.

Perlu diingat bahwa dalam pidatonya, Mr. Muhammad Yamin menekankan pentingnya peran para pendidik dan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, suatu isu yang masih relevan hingga saat ini.

Terakhir, kita harus selalu mengingat bahwa semangat dan tekad bangsa Indonesia untuk mengembangkan sistem pendidikan yang kuat dan berkualitas merupakan bagian penting dari pembangunan bangsa.

Berikut ini disajikan pidato peresmian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Kota Batu Sangkar oleh MR. Muhammad Yamin, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pada tanggal 23 Oktober 1954.

Cerita di balik naskah pidato ini bisa ditemukan dalam Misteri Coretan Pena Biru: Dibalik Penelusuran Pidato Pidato Mr. Muhammad Yamin Pada Pembukaan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Kota Batu Sangkar

Inilah Pidato Muhammad Yamin, Diutjapkan pada Pembukaan PTPG di Bandung 23 Oktober 1954

=====

Izinkanlah saja mengisikan sirih dan pinang ke dalam  tjerana hidangan seri peralatan, kerana tentang pembukaan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru dikota Batu Sangkar ini adalah bagi pemerintah suatu keputusan “djikalau pitjak sudah boleh dilajangkan, djikalau bulat sudah boleh digulingkan”. Adalah pula mempidatokan soal pendidikan guru dalam republik Indonesia itu untuk memenuhi sjarat “kata jang berpangkal, kerdjaan jang berpokok”

Dengan tertjapainya kemerdekaan Indonesia sedjak hari Proklamasi kira-kira 9 tahun dahulu, terletaklah pada kita sekalian suatu kewadjiban untuk mengangkat seluruh rakjat Indonesia kepada tingkatan hidup yang lebih tinggi. Berdasarkan kebebasan pikiran dan perasaan tanggung jawab tentang kesedjahteraan Bangsa dan Negara, tingkatan hidup rakjat Indonesia haruslah meningkat sedemikian, sehingga memberi keleluasaan kepada setiap warga untuk mengetjap isi kemerdekaan berupa pendidikan nasional, sebagai kebahagian proklamasi.

Perkembangan Negara Kesatuan  mengharuskan dan mendjadi dorongan untuk mempertjepat jalan usaha-usaha kearah itu. Berpuluh-puluh djuta djiwa yang pada achir djaman pendjajahan untuk sebahagian besar terdiri atas orang-orang jang buta huruf membutuhkan pelajanan untuk mendapat pendidikan dan untuk memperdalam ilmu pengetahuan.

Usaha-usaha yang telah dimulai pada djaman perkembangan Revolusi nasional mengalami rintangam jang beraneka warna, karena kekurangan ruangan, kekurangan alat atau kekurangan tenaga pengadjar. Oleh keadaan demikian maka hasil-hasil pendidikan dan pengadjaran untuk sementara waktu mendjadi djauh dari pada memuaskan.

Tetapi dalam pada itu adalah suatu hal yang menggembirakan; dengan tertjapainya kemerdekaan, maka ternjatalah Bangsa Indonesia haus dahaga akan pendidikan, pengajaran dan ilmu pengetahuan. Hasrat untuk beladjar di kota-kota, maupun di desa-desa terbukti sedemikian besarnja, sehingga penjelenggaraan usaha-usaha pendidikan dan pengadjaran bertambah-tambah sukar.

Berkat kegiatan para pendidik, baik dari lingkungan pemerintah, maupun dalam hubungan inisiatif partikelir, usaha untuk memperbaiki penjelenggaraan pendidikan dan pengadjaran dapat dilakukan terus. Lambat laun pemerintah dapat melipatgandakan banjaknja sekolah guru, sehingga pada dewasa ini pemerintah mempunjai lebih kurang 500 buah S.G.B. dan 60 S.G.A, jang akan mengisi kekurangan tenaga pengadjar pada Sekolah Rakjat. Djuga untuk Sekolah Landjutan telah dilakukan usaha-usaha untuk menmbah banjaknja tenaga pengadjar, jakni dengan pendirian kursus-kurusu B I dan B II. Soal memperlengkapi sekolah rakjat dengan guru-guru tidaklah menjadi soal lagi, karena dengan berdirinja 560 SGB dan SGA dapatlah sekolah rakjat diperbanjak dengan hebat pada hari depan. Kewadjiban menambah sekolah rakjat iang kini telah berjumlah 33 ribu banjaknja tidaklah menjadi soal lagi. Tinggallah soal memperlengkapi sekolah menengah dengan tenaga akademici jang berhubungan langsung dengan memperbanjak dan mempertinggi mutu sekolah landjutan itu.

Bagi kita sekalian adalah suatu kewadjiban jang maha penting untuk menegakan kemerdekaan bangsa dan negara, untuk menjumbangkan tenaga dan pikiran guna kemadjuan dan kebesaran seluruh Nusantara. Untuk kepentingan itu maka adalah suatu keharusan untuk memupuk kekuatan ruchani dan djasmani pada pemuda-pemuda kita, agar mendjadi djaminan kekuatan negara, mendjadi djaminan pula selandjutnya guna kemadjuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

Tudjuan Pendidikan dan pengadjaran di negara kita ialah untuk membentuk manusia susila jang tjakap dan warga negara bangsa beradab jang demokratis serta bertanggung djawab tentang kesedjahteraan masjarakat tanah air. Disamping pembinaan achlak agar tertjapai kekuatan moril jang tinggi, perlu diusahakan sebaik-baiknja usaha-usaha untuk mentjapai kepandaian dan ketjerdasan jang akan mendjadi dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan pelaksanaan tjita-tjita kebudajaan umumnja jang bersifat nasional.

Semua tindakan jang bertalian dengan jang tersebut tadi adalah usaha untuk membentuk Angkatan Baru jang kuat dan mempunjai kemampuan usaha untuk mendukung kedjajaan negara. Berhubung dengan itu maka penjelenggaraan Pendidikan dan pengadjaran adalah  soal nasional jang harus didukung oleh seluruh bangsa Indonesia.

Sebagai akibat perubahan djaman dan terutama sebagai akibat kekurangan tenaga pengadjar, maka hasil usaha kita di lapangan pendidikan dan pengadjaran dalam beberapa tahun jang lampau tidak memuaskan. Walaupun dapat dinjatakan, bahwa dalam tahun jang terakhir hasil usaha itu bertambah baik, namun perbaikan itu belum membawa kepuasan jang sempurna. Pada perguruan tinggi dirasakan, bahwa berhubung dengan mutu pengetahuan para pemuda jang mengikuti kuliah-kuliah, taraf awal pendidikanja sangat sukar untuk dipertahankan, djika mutu guru sekolah-sekolah landjutan tidak dipertinggi. Keharusan untuk mepertinggi mutu pengadjaran itu terutama mengenai sekolah ladjutan tingkat atas. Djalan jang terpenting untuk mempertinggi mutu sekolah-sekolah itu ialah mempertinggi mutu perndidiknja. Para pendidik jang dikerahkan untuk menjiapkan para pemuda kita guna perguruan tinggi tidaklah hanja harus menguasari setjukup-tjukupnja mata peladjaran jang akan diajarkannja, akan tetapi harus mempunjai perseimbangan dalam ketjakapan teoritis  dan praktis. Untuk mendapat dasar jang setjara ilmu pengetahuan dapat dipertanggungdjawabkan maka para pengadjar pada sekolah landjutan bagian atas itu selajaknja mendapat mendapat pendidikan jang universiter. Dengan demikian maka karena berdasarkan taraf Pendidikan ilmu pengetahuan dapatlah didjamin mutu pengadjaran pada sekolah landjutan bagian atas dan dapatlah pula didjamin taraf Pendidikan pada perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam mentjari jalan untuk mentjapai maksud itu jakni jang mendjadi tudjuan politik pengadjaran jang demokratis, kita harus  berani menempuh djalan baru, djalan jang akan mempertinggi deradjat perguruan kita dan memberi keleluasaan untuk melakukan perluasan sekolah-sekolah. Revolusi kemerdekaan kita mulai dengan keberanian, dan dengan keberanian pula kita mulai pembangunan di lapangan pengadjaran dengan menaikan mutu peladjar dan pengadjar dipersekolahan bagian pertengahan, karena penuh rasa tanggung djawab bagi zaman sekarang dan nanti,

Atas dasar pandangan tadi Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan merentjanakan dan menjiapkan pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru. Maksud pendirian itu ialah untuk memenuhi kebutuhan negara akan tenaga pengadjar jang berpendidikan universitas  dan mempunjai wewenang penuh untuk mengadjar pada sekolah landjutan tingkat atas.

Walaupun dalam menurut djumlah djiwa di Indoneisa dan berhubung dengan luasnja tanah air kita, sebenarnja tiap propinsi lajak untuk mendapat suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, namun perguruan tinggi itu hanja dapat didirikan ditempat-tempat jang dapat memenuhi keperluan akan perumahan, tenaga pengadjar dan hal-hal lain jang menjadi sjarat mutlak bagi pendirian dan penjelenggaraan perguruan tinggi itu.

Berhubung dengan itu, maka pemerintah dalam tahun ini baru akan dapat membuka 3 Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, jakni: di Malang, Bandung dan Batusangkar. Diwaktu depan akan menjusul pembentukan di tempat lain.

Adapun Pendidikan pada Perguruan Tinggi Pendidikan Guru itu terbagi atas 2 tingkatan jakni: Bakaloreat dan Doktoral atau Atjaria. Masing-masing tingkatan lamanja paling sedikit dirantjangkan 2 tahun.

Berhubung dengan sifatnja sebagai persiapan tenaga pengadjar pada sekolah landjutan, maka Pendidikan pada Perguruan Tinggi Pendidikan Guru itu meliputi semua ilmu pengetahuan jang mendjadi mata peladjaran pada sekolah landjutan.

Pada tingkatan doctoral atau atjaria Pendidikan para Perguruan Tinggi Pendidikan Guru itu nanti meliputi 5 djurusan, jakni:

  1. djurusan ilmu Pendidikan dan Pendidikan Djasmani
  2. djurusan Bahasa dan Kesusaseteraan
  3. djurusan sedjarah – budaja
  4. djurusan ilmu pasti dan alam
  5. Djurusan ekonomi dan hukum negara

Dengan berdirinja Perguruan Tinggi Pendidikan Guru itu timbullah kesempatan baru untuk menuntut ilmu pengetahuan bagi para pemuda jang lulus udjian SMA, SGA dan bagi para guru beridjazah Hoofdacte atau jang sederajat dengannja. Mudah-mudahan soal tentang nilai-mutu serta perkembangan sekolah landjutan sudah dapat dipetjahkan seluruhnja dengan sempurna kira-kira lima tahun lagi.

Masjarakat jang menghendaki pendidikan jang baik bagi putera-puteranja harus menginsafi, bahwa baik buruknja pendidikan itu untuk sebagian besar bergantung kepada peladjar dan pengadjar guru-gurunja. Penghargaan umum jang lajak terhadap para pendidik akan menambah kegiatan mereka dalam membantu membina perkembangan djiwa putera dan puteri Indonesia.

Dengan maksud untuk memperkuat kedudukan para guru sebagai petugas pendidikan serta sebagai anggota masjarakat umum, pemerintah senantiasa berusaha untuk memperbaiki Pendidikan para guru.

Pendidikan pada Perguruan Tinggi Pendidikan Guru jang bersifat universiter akan memberi mutu dan martabat kepada para guru pada sekolah landjutan.

Pendidikan Tingggi Pendidikan Guru ini akan melahirkan corps pengadjar jang mempunjai wewenang penuh untuk mengadjar pada sekolah landjutan bagian atas dan akan mengangkat sekolah landjutan atas itu kepada taraf jang tjukup tinggi untuk menjadi djaminan bagi perkembangan perguruan tinggi jang sebaik-baiknja.

Meskipun keadaan sebenarnja menjulitkan langkah-langkah jang perlu-perlu di lapangan pendidikan dan pengadjaran, tetapi usaha-usaha perbaikan dan perluasan sekolah, pemerintah teruskan sebaik-baiknja.

Untuk membentuk generasi jang diresapi tjita-tjita kebangsaan jang ditudjukan kepada tertjapainja kebesaran dan kesedjahteraan bangsa menudju pula kepada kemampuan Bangsa Indonesia untuk mendukung kedjajaan negara, rasanya tiak ada rintangan jang tak dapat disingkirkan dan kesukaran jang tak dapat diatasi. Pendidikan para pemuda kita adalah suatu masalah nasional jang harus mendjadi perhatian seluruh rakjat Indonesia. Dengan bantuan masjarakat, telah terbukti di beberapa tempat , maka maksud-maksud pemerintah untuk melaksanakan usaha-usahanja dengan sebaik-baiknja pasti akan tertjapai. Sebelum tahun 1960 sudah dapat diperhitungkan bahwa soal sekolah rakjat  dan sekolah landjutan sudah selesai seluruhnja. Barulah sesudah itu soal universitas dapat dipetjahkan segera.

Kepada dekan dan para dosen-dosen, sadja utjapkan, bahwa pekerdjaan melatih dan mendidik para mahasiswa di Perguruan Tinggi Pendidikan Guru jang pertama ini sungguhlah suatu pekredjaan jang berat, memakan waktu dan kesabaran, serta pertanggungan djawab. Sambil mendjaga mutu mata kuliah sesuai dengan hasil penjelidikan ilmu-pengetahuan, maka terpaksalah, apalagi pada waktu permulaan ini, memakai kesempatan serta alat jang serba kurang dan sangat sederhana. Tetapi walaupun bagaimana djuga para dosen berdiri di depan para peladjar jang akan dibentuk mendjadi pengadjar  pada zaman depan, pelatih Angkatan pemuda dalam waktu jang lebih gemilang dari pada zaman sekarang. Para peladjar akan diperbekali oleh para dosen dengan ilmu pengetahuan dan pesan sanubari jang mulia serta bermutu tinggi, jang akan disampaikan nanti kepada para pemuda pada tingkatan kedua zaman pembangunan, berkat revolusi kemerdekaan Indonesia berhasil dengan baiknja. Sumbangan para dosen akan diukur dan dihargakan lebih luas dari pada ruangan kuliah dan lebih luas dari pada babakan waktu menurukan adjaran kepada mahasiswa calon dengan atjara guru sekolah menengah empat lima tahun lagi. Oleh sebab itulah maka pekerdjaan berat karena penuh pertanggungan djawab, jang dipikulkan ke atas bahu para dosen sekarang ini adalah suatu pekerdjaan jang mulia dan jang akan besar pengaruhnya bagi pembangunan dalam abad proklamasi gemilang bersumarak. Sebagai pandai besi menempa logam dengan pukulan tangan jang digerakkan hati sanubari untuk kegunaan jang dipakai dalam susasana hangat, demikian pulalah para dosen melatih para mahasiswanja sebagai penjuluh bangsa Indonesia empat atau lima tahun lagi. Mudah-mudahan oleh karena panggilan sang waktu dan amanat proklamasi itu maka pekerdjaan berat dirasakan ringan dan alat sederhana dirasakan sempurna. Kita mengingat hanjalah tudjuan achir  pada ruangan waktu di zaman depan jang hendak dikuasai dan diisi dengan ilmu pengetahuan serta pesanan ruhani untuk keindahan nusa, bangsa dan negara, jang telah kita miliki dengan perdjuangan dan pertempuran, serta kini dengan pembangunan ruhani dan djasmani. Dari kota ini pekerdjaan sutji itu kita mulai dan saudara-saudara para dosen landjutkan. Dengan mendidik para mahasiswa di perguruan tinggi ini, maka tidak sedikitlah akibat dan pengaruhnja bagi pembentukan bangsa Negara Indonesia jang oleh sebab itu kian hari kian mendjadi bulat, kuat dan kokoh.

Kepada para-mahasiswa Perguruan Tinggi Pendidikan Guru ini saja harapkan, supaja radjin-radjin beladjar dengan teratur, serta menurutkan tata tertib jang wadjib diturut. Gembiralah pada waktunja, dan latihlah djiwa raga dan ruhanimu dengan seksama. Waktu kamu sekalian beladjar insjafilah, bahwa sungguh djauh lebih sempurna dari pada Angkatan lama zaman dahulu beladjar. Pakailah waktu itu sebaik-baiknja dan djanganlah ada ketika mendjadi terbuang, karena beladjar pada usia muda remadja sekarang ini diharapkan oleh orang tuamu, oleh bangsamu supaja ada hasil dan manfaat jang setinggi-tingginja bagi nusa dan negara.

Dengan tercapainya kemerdekaan Indonesia sejak hari Proklamasi kira-kira 9 tahun yang lalu, terletak pada kita semua sebuah kewajiban untuk mengangkat seluruh rakyat Indonesia kepada tingkat kehidupan yang lebih tinggi. Berdasarkan kebebasan pikiran dan rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan Bangsa dan Negara, tingkat kehidupan rakyat Indonesia harus meningkat sedemikian rupa sehingga memberikan keleluasaan kepada setiap warga untuk mencapai isi kemerdekaan berupa pendidikan nasional, sebagai bagian dari visi Proklamasi.

Perkembangan Negara Kesatuan mengharuskan dan menjadi dorongan untuk mempercepat upaya menuju tujuan tersebut. Puluh juta jiwa, yang pada akhir zaman penjajahan sebagian besar buta huruf, memerlukan pembelajaran untuk memperoleh pendidikan dan memperdalam ilmu pengetahuan.

Upaya-upaya yang telah dimulai pada masa perkembangan Revolusi nasional telah menghadapi berbagai hambatan, termasuk masalah ruang, peralatan, dan tenaga pengajar yang terbatas. Oleh karena itu, hasil pendidikan dan pengajaran untuk sementara waktu belum memuaskan.

Namun, dalam hal ini ada hal yang menggembirakan; dengan kemerdekaan yang dicapai, semakin jelas bahwa rakyat Indonesia haus akan pendidikan, baik di kota maupun di desa. Hasrat untuk belajar di semua lapisan masyarakat terbukti sangat besar, sehingga penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran menjadi semakin sulit.

Izinkanlah saja mengisikan sirih dan pinang ke dalam tjerana hidangan seri peralatan (perhelatan, pen), kerana tentang pembukaan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru dikota Batu Sangkar ini adalah bagi pemerintah suatu keputusan ‘djikalau pitjak sudah boleh dilajangkan, djikalau bulat sudah boleh digulingkan.’ Adalah pula mempidatokan soal pendidikan guru dalam republik Indonesia itu untuk memenuhi syarat ‘kata yang berpangkal, kerja yang berpokok.

Berkat upaya para pendidik, baik dari pemerintah maupun inisiatif swasta, upaya untuk memperbaiki penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran dapat terus dilakukan. Lambat laun, pemerintah dapat meningkatkan jumlah sekolah guru, sehingga saat ini pemerintah memiliki sekitar 500 Sekolah Guru Besar (SGB) dan 60 Sekolah Guru Atas (SGA), yang akan mengisi kekurangan tenaga pengajar di Sekolah Rakyat. Juga untuk Sekolah Lanjutan telah dilakukan upaya untuk meningkatkan jumlah tenaga pengajar, yaitu dengan pendirian kursus B I dan B II. Masalah penyediaan guru untuk sekolah rakyat tidak lagi menjadi masalah besar, karena dengan adanya 560 SGB dan SGA, sekolah rakyat dapat diperluas secara signifikan di masa depan. Kewajiban untuk menambah sekolah rakyat yang saat ini berjumlah 33 ribu tidak lagi menjadi masalah. Yang tersisa adalah masalah penyediaan tenaga akademik untuk sekolah lanjutan yang berkaitan langsung dengan peningkatan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah lanjutan itu sendiri.

Bagi kita semua, ini adalah kewajiban yang sangat penting untuk mendukung kemerdekaan Bangsa dan Negara, untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran guna kemajuan dan kebesaran seluruh Nusantara. Untuk tujuan ini, sangat penting untuk memupuk kekuatan rohani dan jasmani pada pemuda-pemuda kita, sehingga mereka menjadi jaminan kekuatan negara dan kemudian menjadi jaminan untuk kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia.

Tujuan Pendidikan dan pengajaran di negara kita adalah untuk membentuk manusia yang bermoral, warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat di tanah air. Selain pembinaan karakter yang tinggi, upaya untuk mencapai kekuatan moral yang tinggi perlu ditingkatkan seiring dengan usaha untuk mencapai kecerdasan dan pengetahuan yang akan menjadi dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pelaksanaan cita-cita budaya nasional.

Semua tindakan yang berkaitan dengan tujuan tersebut adalah usaha untuk membentuk Angkatan Muda yang kuat dan berkompeten untuk mendukung kedaulatan negara. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran adalah masalah nasional yang harus didukung oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai akibat dari perubahan zaman dan terutama akibat kekurangan tenaga pengajar, hasil usaha kami di lapangan pendidikan dan pengajaran dalam beberapa tahun terakhir belum memuaskan. Meskipun dapat dikatakan bahwa dalam tahun terakhir hasil usaha ini telah meningkat, perbaikan itu belum mencapai tingkat yang memuaskan. Di perguruan tinggi, kita menyadari bahwa mutu pengetahuan para mahasiswa yang mengikuti kuliah masih sulit untuk dipertahankan, jika mutu guru di sekolah menengah tidak ditingkatkan. Penting untuk meningkatkan mutu pengajaran, terutama di sekolah menengah atas. Cara terpenting untuk meningkatkan mutu sekolah-sekolah tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan para pengajar. Para pendidik yang dikerahkan untuk mempersiapkan para pemuda kita tidak hanya harus menguasai mata pelajaran yang akan mereka ajarkan, tetapi juga harus memiliki keseimbangan antara pengetahuan teoritis dan praktis. Agar dasar ilmu pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan, para pengajar di sekolah menengah atas seharusnya mendapatkan pendidikan tinggi yang setara dengan perguruan tinggi. Dengan demikian, berdasarkan tingkat pendidikan ilmu pengetahuan, mutu pengajaran di sekolah menengah atas dapat dijamin, dan tingkat pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia juga dapat dijamin.

Dalam mencari jalan untuk mencapai tujuan politik pendidikan yang demokratis, kita harus berani mengambil langkah baru yang akan meningkatkan status perguruan tinggi kami dan memberikan fleksibilitas untuk memperluas sekolah-sekolah. Revolusi kemerdekaan kita dimulai dengan keberanian, dan dengan keberanian juga kita memulai pembangunan di bidang pendidikan dengan meningkatkan mutu siswa dan pengajar di sekolah menengah tingkat atas, karena tanggung jawab kita saat ini dan di masa depan.

Berdasarkan pandangan tersebut, Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan telah merencanakan dan mempersiapkan pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru. Tujuan pendirian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan negara akan tenaga pengajar yang memiliki pendidikan universitas dan memiliki kewenangan penuh untuk mengajar di sekolah menengah tingkat atas.

Meskipun berdasarkan jumlah penduduk dan luasnya tanah air kita, setiap provinsi seharusnya memiliki Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, namun perguruan tinggi ini hanya dapat didirikan di tempat-tempat yang dapat memenuhi persyaratan perumahan, tenaga pengajar, dan hal-hal lain yang menjadi prasyarat bagi pendirian dan penyelenggaraan perguruan tinggi. Oleh karena itu, pemerintah baru akan dapat membuka 3 Perguruan Tinggi Pendidikan Guru pada tahun ini, yaitu di Malang, Bandung, dan Batusangkar. Dalam waktu depan, pembentukan di tempat lain akan mengikuti.

Pendidikan di Perguruan Tinggi Pendidikan Guru terdiri dari 2 tingkat, yaitu Sarjana (Bachelor) dan Doktor (Doctorate). Setiap tingkat memiliki durasi minimal 2 tahun.

Pada tingkat doktor (atau atjaria), Pendidikan di Perguruan Tinggi Pendidikan Guru akan mencakup 5 jurusan, yaitu: a. Jurusan Ilmu Pendidikan dan Pendidikan Jasmani b. Jurusan Bahasa dan Kesusastraan c. Jurusan Sejarah dan Budaya d. Jurusan Ilmu Pasti dan Alam e. Jurusan Ekonomi dan Hukum Negara

Dengan berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, akan ada kesempatan baru bagi para lulusan SMA dan guru berijazah Hoofdakte atau setara untuk mengejar ilmu pengetahuan. Semoga masalah tentang mutu dan perkembangan sekolah menengah segera dapat diselesaikan sepenuhnya dalam lima tahun ke depan.

Masyarakat yang menginginkan pendidikan yang baik untuk anak-anak mereka harus menyadari bahwa kualitas pendidikan sangat bergantung pada guru-guru mereka. Penghargaan yang baik terhadap para pendidik akan meningkatkan motivasi mereka dalam membantu membentuk karakter generasi muda Indonesia.

Dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan para guru sebagai agen pendidikan dan anggota masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki pendidikan para guru. Pendidikan di Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang bersifat universiter akan memberikan kualitas dan martabat kepada para guru di sekolah menengah atas.

Pendidikan Tinggi Pendidikan Guru ini akan menciptakan korp pengajar yang memiliki kewenangan penuh untuk mengajar di sekolah menengah atas dan akan mengangkat mutu sekolah menengah atas untuk menjadi jaminan untuk perkembangan perguruan tinggi yang berkualitas.

Meskipun kondisi nyata membuat langkah-langkah yang diperlukan di bidang pendidikan dan pengajaran menjadi lebih sulit, upaya perbaikan dan perluasan sekolah harus terus dilakukan, dan pemerintah akan melakukan yang terbaik dalam hal ini.

Untuk membentuk generasi yang memiliki semangat kebangsaan yang diarahkan pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa, tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi dan kesulitan yang tidak dapat diatasi. Pendidikan pemuda kita adalah masalah nasional yang harus menjadi perhatian semua rakyat Indonesia. Dengan dukungan masyarakat, upaya pemerintah untuk melaksanakan usahanya dengan sebaik-baiknya pasti akan berhasil. Sebelum tahun 1960, kami sudah dapat mengharapkan bahwa masalah sekolah rakyat dan sekolah menengah akan selesai sepenuhnya. Kemudian, masalah universitas akan segera dapat dipecahkan.

Kepada dekan dan para dosen, saya ingin mengucapkan bahwa pekerjaan melatih dan mendidik mahasiswa di Perguruan Tinggi Pendidikan Guru ini adalah tugas yang berat, memakan waktu dan kesabaran, dan merupakan tanggung jawab besar. Sambil menjaga kualitas mata pelajaran sesuai dengan penelitian ilmu pengetahuan, kita juga harus menggunakan sumber daya yang terbatas dan sederhana, terutama pada awalnya. Meskipun begitu, para dosen akan mendidik mahasiswa dengan pengetahuan dan pesan moral yang tinggi, yang akan disampaikan kepada pemuda pada tingkat kedua masa pembangunan, berkat revolusi kemerdekaan Indonesia yang berhasil dengan baik. Kontribusi para dosen akan diukur dan dihargai di luar ruang kuliah dan lebih jauh dari babakan waktu pengajaran kepada mahasiswa calon guru sekolah menengah empat atau lima tahun mendatang. Oleh karena itu, pekerjaan berat ini adalah pekerjaan mulia dan akan memiliki dampak besar pada pembangunan di era proklamasi yang gemilang ini. Sebagai pandai besi yang mencetak logam dengan telapak tangan yang bergerak oleh hati dan jiwa, demikian pula para dosen melatih pemuda kami sebagai penjaga bangsa Indonesia empat atau lima tahun mendatang. Semoga dengan panggilan waktu dan amanat proklamasi ini, pekerjaan berat yang penuh tanggung jawab yang diberikan kepada para dosen saat ini akan menjadi pekerjaan yang ringan dan alat yang sederhana akan dirasakan sempurna. Kami hanya ingat bahwa tujuan akhir dari waktu ini di masa depan adalah untuk diisi dengan pengetahuan dan pesan moral yang akan memberikan keindahan bagi tanah air, bangsa, dan negara yang kami miliki melalui perjuangan dan pertempuran, serta melalui pembangunan rohani dan fisik. Dari kota ini, kami memulai pekerjaan ini, dan para dosen yang terhormat akan melanjutkannya. Dengan mendidik mahasiswa di perguruan tinggi ini, kami yakin bahwa kontribusi kami akan membentuk bangsa Indonesia yang semakin kuat, kompak, dan kokoh.

Kepada para mahasiswa Perguruan Tinggi Pendidikan Guru ini, saya hanya ingin mengingatkan agar belajar dengan tekun, mengikuti aturan yang ditetapkan, dan menghargai waktu belajar Anda. Gunakan waktu Anda dengan baik, dan jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan kepada Anda. Pendidikan Anda sekarang adalah investasi untuk masa depan bangsa dan negara. Semoga semangat belajar Anda tidak pernah padam, dan semoga Anda dapat menjadi generasi yang akan membawa kemajuan dan kemakmuran bagi Indonesia.

=====

Demikianlah naskah pidato Mr. Muhammad Yamin pada peresmian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Kota Batusangkar pada tanggal 23 Oktober 1954, yang telah menjadi cikal bakal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Andalas, dan setelah melewati berbagai  berbagai perubahan dan perjalanan menjadi Universitas Negeri Padang yang kita kenal saat ini. Pesan-pesan dalam pidato ini tetap relevan dan harus diingat oleh pimpinan, dosen, mahasiswa, dan alumni Universitas Negeri Padang dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka untuk pendidikan dan kemajuan bangsa dan negara.

Kubang Gajah, 23 Oktober 2023

Nspamenan Si Parintangrintang

This entry was posted in Almamater. Bookmark the permalink.

Leave a comment